SURABAYA – Di tengah hiruk-pikuk ramainya Kota Surabaya, masyarakat lebih sering mengesampingkan urusan keselama tan. Terutama ketika berkendara di jalan jalan besar. Mulai dari menyeberang sembarangan, menerobos lampu lalu lintas, dan juga tidak menaati rambu rambu lalu lintas. Kondisi tersebut menggugah Dinas Perhubungan, Garnisun TNI, dan kepolisian untuk menggelar kampanye simpatik. Yang tujuannya adalah untuk mengingatkan masyarakat tentang penting nya mengutamakan keselamatan selama di jalan raya.http://harga.web.id/biaya-pembuatan-sim-c.info
“Dalam kampanye simpatik itu, ada beberapa hal yang kami sampaikan. Pertama, soal pengem balian fungsi trotoar untuk pejalan kaki. Lalu, sosialisasi pada masyarakat agar jika menyeberang melalui zebra cross dan jembatan penyeberangan orang (JPO),” kata Pelak sana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyu drajad disela-sela kampanye simpatik kemarin (16/3).
Kampanye simpatik tersebut dilakukan mulai Jalan Urip Sumoharjo sampai dengan Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Embong Malang. Tim dari Dinas Perhubungan berkam panye dengan membawa papan yang bertuliskan agar masyarakat menye berang di zebra cross dan JPO,
Kamis, 17 Maret 2016
PTPN fokus mencari dana untuk kredit para petani
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI aktif mencari terobosan pendanaan untuk mendukung petani pada musim tanam 2016-2017. Hal ini dilakukan guna mendukung kemudahan mendapat kredit untuk petani melalui skema Kredit Usaha Rakyat atau KUR. “Kami (PTPN XI) memiliki komitmen kuat mendukung petani untuk mencari pembiayaan musim tanam tebu 2016- 2017, melalui skema PTPN XI sebagai avalis, pembiayaan untuk petani di tahun ini bisa melampaui Rp700 miliar,” kata Direktur Utama PTPN XI Dolly P Pulungan, kemarin (16/3).
Dijelaskan Pulungan, sejumlah bank telah antusias dengan pendanaan petani di lingkungan PTPN XI. Meski risiko bunga nantinya menjadi berbeda, tetapi penyediaan yang cepat dan tepat lebih http://kursrupiah.net/porsi-kredit-dipangkas-perbankan-lebih-pro-korporasi-ketimbang-umkm/2650/ dibutuhkan petani. Salah satunya adalah Bank ICBC yang bersedia menyediakan kredit untuk petani sebesar Rp 300 miliar tanpa persyaratan agunan. “Dengan tingkat suku bunga yang kompetitif atau 11 persen diharapkan bisa mendorong petani untuk mengajukan kredit,” lanjutnya. Pada kesempatan yang sama Direktur Keuangan PTPN XI Anang Abdul Qoyyum menambahkan mekanisme pencairan dari bank diserahkan kepada PTPN XI selaku avalis, dan dite ruskan ke petani melalui masing-masing pabrik gula (PG).
“Pemberian kredit ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan produktivitas tanaman dan peningkatan produksi gula dalam hal swasembada gula 2018,” terang Anang. Selain bekerjasama dengan ICBC, PTPN XI juga menggandeng Bank Jatim dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank Jatim akan memberikan kucuran kredit sekitar Rp 250 miliar dengan suku bungan 10,5 persen. Sedangkan dari BRI diperkirakan memberikan ku curan kredit sebesar Rp 100 miliar.
sumber: radar surabaya
Dijelaskan Pulungan, sejumlah bank telah antusias dengan pendanaan petani di lingkungan PTPN XI. Meski risiko bunga nantinya menjadi berbeda, tetapi penyediaan yang cepat dan tepat lebih http://kursrupiah.net/porsi-kredit-dipangkas-perbankan-lebih-pro-korporasi-ketimbang-umkm/2650/ dibutuhkan petani. Salah satunya adalah Bank ICBC yang bersedia menyediakan kredit untuk petani sebesar Rp 300 miliar tanpa persyaratan agunan. “Dengan tingkat suku bunga yang kompetitif atau 11 persen diharapkan bisa mendorong petani untuk mengajukan kredit,” lanjutnya. Pada kesempatan yang sama Direktur Keuangan PTPN XI Anang Abdul Qoyyum menambahkan mekanisme pencairan dari bank diserahkan kepada PTPN XI selaku avalis, dan dite ruskan ke petani melalui masing-masing pabrik gula (PG).
“Pemberian kredit ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan produktivitas tanaman dan peningkatan produksi gula dalam hal swasembada gula 2018,” terang Anang. Selain bekerjasama dengan ICBC, PTPN XI juga menggandeng Bank Jatim dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank Jatim akan memberikan kucuran kredit sekitar Rp 250 miliar dengan suku bungan 10,5 persen. Sedangkan dari BRI diperkirakan memberikan ku curan kredit sebesar Rp 100 miliar.
sumber: radar surabaya
30 persen pupuk urea bersubsidi produksi Pupuk Kaltim dikirim ke jawa timur
SURABAYA –PT Pupuk Kaliman tan Timur (Kaltim) berhasil memproduksi 3,4 juta ton pupuk setiap tahunnya. Dari hasil tersebut, sekitar 30 persen atau 1 juta ton diantaranya disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pupuk urea bersubsidi di Jawa Timur.
Manager Publik Service Obligation (PSO) 1 PT Pupuk Kaltim, Muhammad Yusri mengatakan, sesuai peraturan Menteri Pertanian, jumlah kebutuhan pupuk urea bersubsidi di Jatim mencapai 1,0584 juta ton per tahun. Sepanjang tahun lalu, 1 juta ton di antaranya atau hampir 90 persen kebutuhan pupuk urea didatangkan dari Kaltim, dan sisanya dari Petrokimia Gresik. “Tahun ini, porsi penyaluran kita berkurang menjadi 869 ribu ton pupuk urea. Ini dikarenakan empat kota di Jatim, termasuk Gresik, kebu http://harga.web.id/harga-udang-vaname-hasil-budidaya.info tuhannya sudah dipenuhi oleh Petrokimia,” ujar nya ketika ditemui dalam seminar bersama para distributor di Hotel Swiss-Bellin, kemarin (15/3).
Dari penyaluran pupuk urea di Jatim tersebut, hingga 10 Maret 2016 ini, Pupuk Kaltim telah berhasil menyalurkan 151 ribu ton pupuk urea di Jatim. Angka tersebut baru mencapai 17,35 persen dari total penyaluran sepanjang tahun 2016 ini. Dari kebutuhan pupuk urea, Banyuwangi menjadi kota dengan kebutuhan pupuk urea bersubsidi tertinggi di Jatim dengan 63 ribu ton. Sedangkan Surabaya sendiri yang hanya memiliki 1.400 hektar lahan perta nian hanya membutuhkan 1.376 ton pupuk SERAPAN TINGGI.
Jatim masih menjadi market terbesar Pupuk Kaltim dengan kontribusi penjualan hingga 30 persen lantaran tingginya produksi hasil pertanian dan hutan.
urea bersubsidi tersebut. “Selain Banyuwangi, Kediri menjadi kota dengan kebutuhan pupuk urea tertinggi di Jatim dengan kebutuhan 54 ribu ton pupuk urea bersubsidi tiap tahunnya,” lanjut Yusri.
Yusri mengatakan, untuk skala nasional, kebutuhan pupuk urea bersubsidi mencapai 4,1 juta ton. Dari angka tersebut, Pupuk Kaltim diwajibkan menyalurkan 1,431 juta ton dimana 869 ribu ton diantaranya disalurkan ke Jatim. “Ini membuktikan jika Jatim bisa menjadi pasar pupuk yang potensial. Selain itu, dari angka ini juga menunjukan jika Jatim merupakan penopang pangan nasional,” tutupnya.
sumber: radar surabaya
Manager Publik Service Obligation (PSO) 1 PT Pupuk Kaltim, Muhammad Yusri mengatakan, sesuai peraturan Menteri Pertanian, jumlah kebutuhan pupuk urea bersubsidi di Jatim mencapai 1,0584 juta ton per tahun. Sepanjang tahun lalu, 1 juta ton di antaranya atau hampir 90 persen kebutuhan pupuk urea didatangkan dari Kaltim, dan sisanya dari Petrokimia Gresik. “Tahun ini, porsi penyaluran kita berkurang menjadi 869 ribu ton pupuk urea. Ini dikarenakan empat kota di Jatim, termasuk Gresik, kebu http://harga.web.id/harga-udang-vaname-hasil-budidaya.info tuhannya sudah dipenuhi oleh Petrokimia,” ujar nya ketika ditemui dalam seminar bersama para distributor di Hotel Swiss-Bellin, kemarin (15/3).
Dari penyaluran pupuk urea di Jatim tersebut, hingga 10 Maret 2016 ini, Pupuk Kaltim telah berhasil menyalurkan 151 ribu ton pupuk urea di Jatim. Angka tersebut baru mencapai 17,35 persen dari total penyaluran sepanjang tahun 2016 ini. Dari kebutuhan pupuk urea, Banyuwangi menjadi kota dengan kebutuhan pupuk urea bersubsidi tertinggi di Jatim dengan 63 ribu ton. Sedangkan Surabaya sendiri yang hanya memiliki 1.400 hektar lahan perta nian hanya membutuhkan 1.376 ton pupuk SERAPAN TINGGI.
Jatim masih menjadi market terbesar Pupuk Kaltim dengan kontribusi penjualan hingga 30 persen lantaran tingginya produksi hasil pertanian dan hutan.
urea bersubsidi tersebut. “Selain Banyuwangi, Kediri menjadi kota dengan kebutuhan pupuk urea tertinggi di Jatim dengan kebutuhan 54 ribu ton pupuk urea bersubsidi tiap tahunnya,” lanjut Yusri.
Yusri mengatakan, untuk skala nasional, kebutuhan pupuk urea bersubsidi mencapai 4,1 juta ton. Dari angka tersebut, Pupuk Kaltim diwajibkan menyalurkan 1,431 juta ton dimana 869 ribu ton diantaranya disalurkan ke Jatim. “Ini membuktikan jika Jatim bisa menjadi pasar pupuk yang potensial. Selain itu, dari angka ini juga menunjukan jika Jatim merupakan penopang pangan nasional,” tutupnya.
sumber: radar surabaya
Pembangunan Sambungan gas Baru milik PGN
JAKARTA-PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk menargetkan bisa menambah 110.000 sambungan gas bumi untuk rumah tangga mulai tahun ini hingga 2019 nanti. Pembangunan infrastruktur gas bumi ini murni di comot dari belanja modal perusahaan dengan kode PGAS itu tanpa mengandalkan penyertaan modal negara melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). “Mulai tahun ini kami akan menambah 110.000 sam bungan gas rumah dalam jangka tiga tahun de ngan target penam bahan http://kursrupiah.net/defisit-anggaran-apbn-p-2015-turun-19-persen/363/ pelanggan rumah tangga dari 107.000 menjadi 217.000. Semuanya dibangun tanpa mengandalkan APBN,” tegas Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso, di Jakarta, kemarin (16/3).
Dalam surat elektronik yang di kirim kemarin petang, Hendi menegaskan, target penam bahan pelanggan ini merupakan bentuk komitmen PGN menyebaruaskan manfaat energi baik gas bumi yang efisien, bersih dan ramah lingkungan. Selain melayani pelanggan rumah tangga, PGN juga menyalurkan gas bumi ke industri besar dan pembangkit listrik yang mencapai 1.529 pelanggan.
“Kami juga menyalurkan gas bumi ke usaha kecil menengah (UKM) dan komersial seperti hotel, rumah sakit hingga mall yang saat ini lebih dari 1.850 pelanggan,” ungkap Hendi.
Dijelaskan Hendi, PGN juga akan mengembangkan mini LNG system untuk Indonesia bagian Tengah dan Timur.
Demikian juga dengan program PGN yang akan memperbanyak jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) transportasi darat mencapai 60 unit tahun ini hingga 2019 mendatang. Guna mendukung program jangka panjang tersebut, PGN berupaya meningkatkan kemampuan pemanfaatan gas bumi nasional sebanyak 1.902 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
“Dengan volume tersebut, akan menciptakan penghematan bagi pelanggan sebesar Rp 110,9 triliun. Tahun lalu saja penghematan nasional mencapai Rp 88,03 triliun,” jelas Hendi.
Pemerintah saat ini menugaskan PGN untuk mengelola 43.337 sambungan rumah tangga di 11 kota/kabupaten. Selain itu pemerintah juga menugaskan PGN membangun 49.000 jaringan gas rumah tangga. Sehingga nantinya pelanggan gas rumah tangga PGN menjadi lebih dari 309.300 rumah tangga.
sumber : Radar Surabaya
Dalam surat elektronik yang di kirim kemarin petang, Hendi menegaskan, target penam bahan pelanggan ini merupakan bentuk komitmen PGN menyebaruaskan manfaat energi baik gas bumi yang efisien, bersih dan ramah lingkungan. Selain melayani pelanggan rumah tangga, PGN juga menyalurkan gas bumi ke industri besar dan pembangkit listrik yang mencapai 1.529 pelanggan.
“Kami juga menyalurkan gas bumi ke usaha kecil menengah (UKM) dan komersial seperti hotel, rumah sakit hingga mall yang saat ini lebih dari 1.850 pelanggan,” ungkap Hendi.
Dijelaskan Hendi, PGN juga akan mengembangkan mini LNG system untuk Indonesia bagian Tengah dan Timur.
Demikian juga dengan program PGN yang akan memperbanyak jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) transportasi darat mencapai 60 unit tahun ini hingga 2019 mendatang. Guna mendukung program jangka panjang tersebut, PGN berupaya meningkatkan kemampuan pemanfaatan gas bumi nasional sebanyak 1.902 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
“Dengan volume tersebut, akan menciptakan penghematan bagi pelanggan sebesar Rp 110,9 triliun. Tahun lalu saja penghematan nasional mencapai Rp 88,03 triliun,” jelas Hendi.
Pemerintah saat ini menugaskan PGN untuk mengelola 43.337 sambungan rumah tangga di 11 kota/kabupaten. Selain itu pemerintah juga menugaskan PGN membangun 49.000 jaringan gas rumah tangga. Sehingga nantinya pelanggan gas rumah tangga PGN menjadi lebih dari 309.300 rumah tangga.
sumber : Radar Surabaya
Langganan:
Postingan (Atom)