Sabtu, 09 April 2016

UINSA Bangun 7 Gedung Baru

Pada tahun 2016   ini,   UINSA memiliki tujuh ge­dung baru yang or­namennya berbeda dengan gedung-ge­dung  khas  kam­pus  lainnya.  Tak tanggung-tang­gung    anggaran yang digelontor dari Islamic Development Bank (IDB) Arab Saudi untuk pemba­ngunan gedung   itu men capai  Rp  929  miliar.
Rencananya,  gedung  ya ng berkonsep Arabian di Kampus I Jalan A Yani Surabaya ini akan diresmikan 26 April mendatang. Manager  Proyek  Pem­ bangunan  Ahmad  Zaini mengatakan rencana pembangunan  gedung  ba­ru  di  UINSA  itu  sudah dilaksanakan sejak tahun 2010  sebelum  IAIN  resmi menjadi  UINSA.
“Kalau untuk Twin Towers saja itu sekitar Rp 284 miliar. Tapi, kami langsung membangun tujuh  gedung  baru  dan perbaikan lainnya dengan anggaran 43 juta USD atau sekitar Rp 645 miliar,” kata Zaini   dihubungi   Radar Surabaya, kemarin.
Tujuh gedung yang diba­ngun itu terdiri dari gedung Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syariah,  labotarium,  sport center,  Twin  Towers  yang terdiri  dari  tiga  gedung. Gedung  utama  di  sebelah kanan  yang  dihubungkan oleh  gedung  tengah  dan kemu dian gedung sebelah kiri.  Nama  Twin  Towers itu  juga  muncul  karena sebenarnya   gedungnya ada dua yang dihubungkan oleh  gedung  tengah  berlantai tiga dan empat. Karena    pembiayaan bangunan  dari  IDB,  ma­ka  konsep  bangunan  pun dimiripkan   dengan   ba­ngunan   Timur   Tengah. http://harga.web.id/biaya-sekolah-di-global-islamic-school.info
Zaini   juga  menyatakan kalau  sebenarnya  khusus bangunan   Twin   Towers itu  memiliki  makna  me­nggabungkan   ilmu   pe­ngetahuan agama dengan ilmu pengetahuan teknologi. Sedangkan,  dari  ornamen yang ada di dinding gedung adalah tulisan 99 Asma’ul Husma  atau  nama  baik Allah. Untuk desain plafon dan  konsep  atap  itu  ada Arabnya  dan  juga  Jawa Timuran.  Pastinya  dalam bangunan ini semua konsep masuk,” jelas dia. 
Gedung  tersebut  berlantai sembilan menyim­ bolkan  jumlah  wali  di Jawa.  Saat  ini,  gedung itu  sudah  dimanfaatkan untuk  tempat  rektorat, rapat,  humas  dan  juga urusan Biro Administrasi Kemahasiswaan (BAK).  Disinggung   anggaran pembangunan   tersebut adalah hasil utang, Zaini mengiyakan.  “Tapi  saya tegaskan yang utang bu­kan  UINSA,  tapi  antara kemenkeu  (Kementerian Keuangan,  Red)  dan  Pe­merintahan  Arab   Saudi dengan   bunga   ringan. Yang  jelas  kami  hanya  ke­tempatan  saja,”  jelas  dia.
De ngan  demikian,  tidak ada  tambahan  penarikan anggaran  dari  mahasiswa. “Kami tidak menggunakan UKT (uang kuliah tunggal, Red)  mahasiswa  untuk  pengembangan bangunan ini. Murni dari IDB yang dibiayai pemerintah,” tandas dia. Sementara  itu,  Rektor UINSA Prof Abdul A’la me­nambahkan jika Twin Towers dan empat bangunan lainnya untuk pengembangan sarana pendidikan   mahasiswa. ”Kalau  sarana  dan  prasa­rana  lengkap,  mahasiswa akan semangat bela jarnya,” ujarnya.

sumber: radar surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar