Pada tahun 2016 ini, UINSA memiliki tujuh gedung baru yang ornamennya berbeda dengan gedung-gedung khas kampus lainnya. Tak tanggung-tanggung anggaran yang digelontor dari Islamic Development Bank (IDB) Arab Saudi untuk pembangunan gedung itu men capai Rp 929 miliar.
Rencananya, gedung ya ng berkonsep Arabian di Kampus I Jalan A Yani Surabaya ini akan diresmikan 26 April mendatang. Manager Proyek Pem bangunan Ahmad Zaini mengatakan rencana pembangunan gedung baru di UINSA itu sudah dilaksanakan sejak tahun 2010 sebelum IAIN resmi menjadi UINSA.
“Kalau untuk Twin Towers saja itu sekitar Rp 284 miliar. Tapi, kami langsung membangun tujuh gedung baru dan perbaikan lainnya dengan anggaran 43 juta USD atau sekitar Rp 645 miliar,” kata Zaini dihubungi Radar Surabaya, kemarin.
Tujuh gedung yang dibangun itu terdiri dari gedung Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syariah, labotarium, sport center, Twin Towers yang terdiri dari tiga gedung. Gedung utama di sebelah kanan yang dihubungkan oleh gedung tengah dan kemu dian gedung sebelah kiri. Nama Twin Towers itu juga muncul karena sebenarnya gedungnya ada dua yang dihubungkan oleh gedung tengah berlantai tiga dan empat. Karena pembiayaan bangunan dari IDB, maka konsep bangunan pun dimiripkan dengan bangunan Timur Tengah. http://harga.web.id/biaya-sekolah-di-global-islamic-school.info
Zaini juga menyatakan kalau sebenarnya khusus bangunan Twin Towers itu memiliki makna menggabungkan ilmu pengetahuan agama dengan ilmu pengetahuan teknologi. Sedangkan, dari ornamen yang ada di dinding gedung adalah tulisan 99 Asma’ul Husma atau nama baik Allah. Untuk desain plafon dan konsep atap itu ada Arabnya dan juga Jawa Timuran. Pastinya dalam bangunan ini semua konsep masuk,” jelas dia.
Gedung tersebut berlantai sembilan menyim bolkan jumlah wali di Jawa. Saat ini, gedung itu sudah dimanfaatkan untuk tempat rektorat, rapat, humas dan juga urusan Biro Administrasi Kemahasiswaan (BAK). Disinggung anggaran pembangunan tersebut adalah hasil utang, Zaini mengiyakan. “Tapi saya tegaskan yang utang bukan UINSA, tapi antara kemenkeu (Kementerian Keuangan, Red) dan Pemerintahan Arab Saudi dengan bunga ringan. Yang jelas kami hanya ketempatan saja,” jelas dia.
De ngan demikian, tidak ada tambahan penarikan anggaran dari mahasiswa. “Kami tidak menggunakan UKT (uang kuliah tunggal, Red) mahasiswa untuk pengembangan bangunan ini. Murni dari IDB yang dibiayai pemerintah,” tandas dia. Sementara itu, Rektor UINSA Prof Abdul A’la menambahkan jika Twin Towers dan empat bangunan lainnya untuk pengembangan sarana pendidikan mahasiswa. ”Kalau sarana dan prasarana lengkap, mahasiswa akan semangat bela jarnya,” ujarnya.
sumber: radar surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar